Jumat, Mei 06, 2022

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNENCE DAN INVESTMENT OPPORTUNITY TERHADAP STRUKTUR MODAL

 


PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNENCE DAN INVESTMENT OPPORTUNITY TERHADAP STRUKTUR MODAL

 

KERANGKA DASAR TEORI  

A. Good Corporate Governance

1. Pengertian Good Corporate Governance

Terdaapat bebberapa pengerrtian Good Corrporate Goverrnance (GCG) yaang dibberikan olehh para aahli. Penngertiaan Goodd corrporate govvernance mennurut Sukrissno Agoees (2011;101) dalam (Ihsan, 2016) adalah sebagai berikut: “Tatta kellola perusaahaan yangg baikk adlh system yaang meengatur hubunggan antarra peran komisaries, dewann direeksi, peemegang saaham, ddan pemangku kepentingan lainnya. Tata kelolla perusahaan yang baikk juga disebut sebaggai prosses transsparan untukk menenntukan tujjuan, kinerjja, dan ewvaluasi kinerja peruusahaan.”. Selainn menurrut duua ahhli terssebut, penggertian Coporate governance corporate (GCG) juga dikemukkakan olehj Sutedi (2011:11) dalam (Ekonomika et al., 2016) adalah: Tatta keelola pqerusahaan yang bailk adlalah seperaangkat atturan yaang mengattur hakk dan kewajjiban pemegangg sahamm, pemillik perussahaan, krediitur, peemerintah, karryawan, dann ppemangku keepentingan iinternal daan eksternnal lainnyaa. Damn mengelolla perusahaann”. Darii berrbagai deffinisi dii attas, tatta kkelola pperusahaan yagng baaik adlh suatu sistemm yangg digunakkan unttuk mengattur, mengendaliikan, ddan memmantaau tataa kellola perrusahaan yyang terrkait deengan peemangku kepentingawn internaal daan eksternall suattu perusahanan unttuk mmencapai tujuannnya. Daapat disimpullkan bahwa ittu addalah suattu paola, suattu hubungan. Konsqep tataa kelolla perusaahaan, yaang bbaik berrtujuan unttuk meemberrikan penngelolaan peerusahaan yanng leebih ttransparan baggi selluruh penerimma lapooran kkeuangan. Peenerapan kkonsep taata kkelola peerusahaan yanng bbaik ooleh perusahaann diharrapkann dappat lebbih memperccepat perttumbuhan eekonomi, mmembuat taata keelola pperusahaan llebih trannsparan, daan bermmanfaat bagii berrbagai pemmangku keepentingan. Mempperkenalkan taata kelola perusahaan yang baaik ke dallam perussahaan memiiliki mannfaat sebaagai berikut:

a) Meninggkatkan kinerrja peerusahaan denegan menciiptakan prosess pengambiilan kepputusan yaang lelbih baikk, meninggkatkan efiisiensi operasionall perusaahaan dan lebbih meningkatkkan pelaayanan keepada pemanggku kepenntingan.

b) Memppermudah memmperoleh pendaanaan yanng lebbih murrah unntuk meningkkatkan niilai perusaahaan.

c) Mengemballikan keppercayaan invvestor kettika berinvvestasi di Inddonesia.

d) Pemeggang sahham akkan merasa puas denagan kinerja peruusahaan karrena secara bersamaan akan meningkatkan nilai pemmegang sahham dan divviden. Tatta kelola perusahaaan yangg baaik telah meenjadi sorrotan di Inddonesia sejjak tahun 1997, ketikka Indoneesia menngalami kriisis yanng berkepannjangan. Penerappan prrinsip-prinsipp tataa keelola perusahaaan, yanng baikk dallam menjjalankan binsnis do Indonssia merupaakan suatu keniscaayaan dalam menjjalankan keggiatan bissnis, aggar perusahaamn-perusahaamn Inddonesia dappoat tgferus berstyaing dan bertahhan di paasar glloobbal. Meneerapkan prinsiop-prinsip tatta kelola perrusahaan yanng baaik sebagaai pedooman bagii auditoor dan diireksi daalam meenngambil keputtusan dan mengammbil tindkakan beredasarkan periulaku etios yang tinzggi, kepatuhnan terhhadap peraturan perundcang-undangann yangg berlakuu, ddan kesadaaran pengakuuan tanggunng jawabb sosiall peruusahaan terrhadap piihak-poihak, yang berkepenmtingan (stakeholder) secara konsistenm. Adappun pedoman pokok pelaksanaan prinsip interdeppendensi adalah sebagai beriklut:

1) Masoing-masing organn perrusahaan haruzs mengmhindari terjadminya domminasi ooleh ppihak mmanapun, tidak terpengaruhh oleh kkepentingan tertentuu, bbebas dari benturann kkepentingan (conflict of interest) ddan dari seegala penggaruh atau tekkanan. Sehinhha pengambilan keputusan dapatt dillakukan secaara obyektfif.

2) Maswsing-masing organmn, perusahaban harusj jelaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.

a) Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) Dallam melakssanakan kegiiatannya, perusahaan harus senantiasa memperrhatikan kepentiingan pemeggang saham dan pemaangku kepentingan lainnyya berdassarkan azsas kewajmaran dn kesetaraan. Adapun pedoman pokok pelaksaan prinsip kesetaraan adalah sebagai berikut:

1) Perusahhaan haruus membberikan kesemppatan kepada pemangku kepentingan untuk berkontribusi dan menyampaikan.

2) Peruusahaan harus memberikan perlakuan yang sama ddan adiil kepada pemmangku keppentingan yang seuusia denggan manfaat

 

3. Tujuan Gwood Corporate Governance

Menurrut Siswanto Suttojo (2205:5) dallam (Ihsan, 2016) tujjuan Gwood Corporrate Govvernance (GCG) adalah sebbagai berikut: a) Melindumngi hak dan kepentingan pemegaang saham. 16  17  b) Melindungg hak damn kepentingan nown-pemegang sahamm c) Meningkattkan efisiemnsi dan efektivitaas kerja dewwan penggurus dan manaajemen perusahawan.

 

4. Manfaat Good Corporate Governance

Mannfaat pelakksanaan Gwood Corporate Governance menurut (Lestari, 2017) adalah sebaagai berikut: a) Proses penwgambilan kepputusan berlangusung baoik sehhingga hawsilnya optimal, dapat meninggkatkan efisiwensi, serta tercipptanya budaya kerja yang lebih sehat b) Meminmimalisir tindakann penyalahguunaan wewenaang c) Nilai perusahaan dimata investor meningkat d) Bagii pemeegang sahham, nilaii sahamm merreka akaan meningkkat beserrta dengaan nilai devviden yang akan diterimaa

 

5. Praktik

Corporate Governance Menurut Iryyani dan Pangestuti (2015) dalam (Lestari, 2017) yang meneliti tentaang Pengaruuh corporaete gwovernance terhaddap sttruktur moddal, prokksi corpporate governnance mengghunakan ukkuran dewwan dirreksi, komsisaris indewpenden, kepemilikan manajjerial, kepemilikan inswtitusional. Unssur yang berpenggaruh tersebut, yaituu ukurann dewan direksi, komisaris independen, konsentrasi kepemilikan, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional.

a) Ukuran dewan direksi Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan, pada umumnya direktur memiliki tugas memimpin perusahaan dengan menerbiitkan kebijakkan-kebijakkan perusaahaan, memmilih, menetapkakn, mengawwasi tuggas darii karryawan dan kepalla bagian (manajer), menyetujui anggwaran thnan perusahhaan, menyammpaikan lawporan kepadda pemeggang sahmam atas kinerjaa perusahhaan. Denggan kata lain dewwan direkksi bertuggas untukk menggawasi tinddakan manajer agarr bekkerja dengan effektif untuk mencapaai hasil yanng lebih baik.

b) Kepemilikan Institusional Kepemililkan instjnitusional addalah sahtam perlusahaaan yawng dimiliiki olehh instituusi sepperti perusaahaan aswuransi, ddana penwsiun, pemerrintah, perusawhaan investtasi, dan kepemmilikan institwusional lain.

 

B. Investmentt Opportunity Set (IOS)

1. Pengerrtian Investment Opportunity Set

Mennurut Haryetti dan Ekayanti (2012) dalam (Izzaty et al., 1967), pengertian investment opportunity set yaitu sebagai berikut: “Kummpulan peluang inveestasi awdalah nilaui peluang invesstasi dan pilihhan invesstasi masa dewpan. Serangkaioan peluang invewstasi ini terkkait dengan peluuang pertumbbuhan perusahaaan di masaa depan. " Menuurut Suarrdi, Suharrsil dan Jufri (2014) dalam (Izzaty et al., 1967) yang dimaksud deengan investment opportunity set adalah : “Istillah Investmment Oppportunity Set (IOS) pertamaa kali diperknenalkan sang Myers (1977) yg menguuraikan perusahaaan menjaddi suawtu kombinnasi, antara akttiva riil (assetss in place) & opssi invesstasi pada masa dwepan. Opsi investasi padwa masa depan lwalu dikkenal mengggunakan katta IOS atauu set kesempattan investaasi. IOS menjaadi opssi inwvestasi pada maasa deppan bisa ditunnjukkan menggkunakan kemampuuan perusaahaan yg leebih tinggi padda pada merohgoh kesemppatan buat mennerima keunttungan.” Myers (1977) menyatyakan kompopnen niwlai perusaahaan yang mmerupakan hhasil dari pilhwan untuk melawkukan investasi masa yanng akan datang meruplakan sset kesemmpatan investasi menuunjukan opsii pertumbahan bagi perusahwaan. Nilai pilihan pertmumbuhan tersetbut tergantunng pada discretionary expenditure dari manajemen.

2. Proksi Investment Opportunity Set (IOS) P

roksii yang diguonakan secara ummum ddalam bidang akuntansi dikelompokkan berdasarkan faktor yang digunakkan untuk mengukur nilai set kesemmpatan invewstasi terseubut. Ada tiga jenis prokksi investmment opportunity set dalamm penelitian (Ekonomika et al., 2016) yaitu

a) Proksi IOS berdasarkan harga (price-based proxies). IOS erdasrkn hargamerupakan oksi yag menyatakn bahwa propek pertumbuhan perusahaan sebagiandinyatakan dalam harga pasar. Proki IOS ini berdaarkan ide bahwa prospek prtumbuhan peusahaan parsial tergabun dalam harga saham, danpertumbuhan akan lbih besar dri nilai pasrelative terhadap aktiva-aktivayang diiliki (assets i place). IOS yangdidasari pada harg yng terbntuk merupakn rasio sbagai suatu aktva yang diiliki dan nilai pasar perusahan. Rasio-rasio ini meliputi:

1) Earnings to price (EPR) EPR adaah perbandingan antara earniingpershare/laba per lemmbar sahamm dengan hargga dpasar perlembar saham. EPR menggammbarkan apressiasi pasar terhwadap kemwampuan perwusahaan dalam men,gahasilkan laba. Rasio EPR mernunjuklkan jumllah yang rewla dibbayarkkan olehh investor unntuk settiap dollar labba yang dillaporkan.

2) Property, Plant, and Equipmnt to Book Value ofAssets (PPE/BVA) Rasio PPE/BVA diggunakan dgan dsar ppemikiran PPE/BVAbahwa prospekk pertummbuhn perushkaan tergambar dengan besrarnya aset tetap yang dimiliki oleh pekrusahaan.  

b) Proksi IOS berdasarkan investasi (investment based proxies). Prokksi berbawsis padwa invwestasi menunjjukkan tingkaat aktivitaas investtasi yawng tinggi secarra posittif berhubwungan denggan nilaii IOS suatu perusahaan: 

1) Rasio capital expenditure to book value assets (CEP/BVA) Rasiwo ini digwunakan denngan dasar pemmikiran bawhwa semakkin besarr investtasi yang dilakkukan oleh persahaan pada aset tetap maka akan semmakin tinggikadar invvestasi yang dilakkukan perusaahaan.

2) Rasio capital expennditure to market value of assets (CEP/MVA Rasio ini digunakandengan dasarr pemikiran bahwa semakin besar invvestasi yang dilakukan olehh perusahaan pada asset tetap maaka akan semakkin tinggi kadar invvestasi yang dilakukan perusahaan.  Prokksi ini mengunggkapkan bahwwa suattu opsi yangg akaan menjdadi lebih bernillai jika menggnunakan variabnilitas ukuran untuk memperkeirakan besearnya opsi yanng tumbwuh, seperti variabwilitas return yang mendadsari peningkatawn aktmiva. Investnment opportunity set (IOS) daptat diukur denggan menggunmakan Earnnings to Prrice ratioons (EPR) yaittu perbanddingan antarra earninng pershaare/laba per lebar saham dngan hara pasare perlmbar sahawm. EPR menggabarkan apesiasi parsar terhdadap kemadmpuan perugsahaan dalavm menghasilkran laba. Rasio EPR menurnjukkan jurmlah ryang rerla dibayarkyan olteh investror untuk setiaap dollar labba yang dillaporkan (Brigham dan Houston, 1999:150). Earnings to price rrations (EPR) yang llebih tinggi mmenunjukkan bahhwa prooporsi yanng lebiih besaar darri niilai ekuiitas yanng dipaandang oleeh investoor terhhadap peluaang perttumbuhan. Kesimppulan ini mengasummsikan bahwwa proxy labba per lemmbar sahham lebihh keccil, sedanggkan niilai passar sebuahh perusahaan daari ekuuitas mencerrminkan nilaii tunnai darri selurruh aruus kaas masaa deppan yanng lebih bebsar, yaitu: arus kaas darri sahham yang bererrdar dan peluwang invewstasi masaa deppan (Adam dan Goyal, 2007). Laba per lembar saham PER = Harga penutupan saham  

 

C. Strukttur Modal 1. Pengerrtian Struukur Moddal

Strukktur modal adlah perbandinggan atau keseimbbangan antaara sumbr dayya keuuangan janggka panjajng perusaahaan, seprerti yaang ditunjjukkan dalamm perbandiingan huttang janggka panjjang denggan ekuitass oleh Marttono dan Harjjito (2012). Modal asiing dallam hal ini diiartikan sebaggai uttang, baik jaangka panjjang mauupun janhgka pendekk. Sedangkan ekuritas dapat dibagi menjeadi laba ditiahan dano juga dapat dimmasukkan ke daalam kepemlilikan usaaha. Menurut Ali dan Rodoni (2010), strukktur moddal adallah prroporsi dalm menntukan tingat kepuaan kebuuhan penngeluaran satu perushaan, di mna pendaqpatan mojdal digunjakan dalam kombimnasi atau kommbinasi dengan sumbeur darri dana jangkaa paanjang melipputi: terddiri dari duaa summber uttama. sumbber, yaitu orang di dallam dan di luar perursahaan. Selin itu, teori struktur modal diaggap penting karena besarna biaya odal keseluuhan nantinya akan digunakn sebaai cut of rat pada pengambilan keputsan investasi. Menurut Hanaf (2012) teori mengnai struktur modal terdiri dari:

a) Pendekatan Tradisional Menuurut teorri pendektatan tradisional, terdappat strukktur moddal yang opptimal. Denggan kata lain, strukttur modal brerpengaruh terhaddap nilai suattu perusahhaan.

b) Pecking-Order Theory Teowri peckking ordeer biisa meenjelaskan kkenapa peruusahaan yyang memppunyai tinggkat keuntunngan yangg tiinggi juustru mempujnyai tingkaat uttang yangg lebih keccil. Tingkkat keuntnggan yng tingi menjadikn dana intrnal merka cukp unuk memenuhi kebtuhan investasi.

c) Teori asimetri: informasi dan sinyal Teori asimetris berrpendapat bahwa para pmemangku keepentingan perusamhaaan tdak memilyiki ingormasi yng sama tentang prospekk dan risiko perusahaan. Beberapa pihak memiliki informasi yang lebih banik daripaada yang llain.. Karrena merekka benaar aman, manajer perusahaan beranmi mengambil lebih baanyak utang. Invwstor diharapkn untuk menngkap sinyal ni, sinyal bhwa perusahaan memiliki prospek yang baik.

 

2. Faktor yaang Mempengaruhi Strruktur Modal

Menurut Sartono, Agus (2010:248), factor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan adalah:

a) Tingkkat penjualan. Perusahaaan ddengan penjjualan yang rellatif stabbil berarti memmiliki alirann kas yng relatiff stabil pula.

b) Struktur aset. Perusahaan yang memmiliki asset tetapp dallam jumlah besar dapat menggunakan huttang dalam jumlah besar. Tingkat perrtumbuhan perusahaan.

c) Profitabiilitas Denggan labba ditahhan yng besar, perusahnaan akan lbih senng menggunkan lba ditahan sebelm menggunkan utang.    

d) Skala perrusahaan. Perusahaan bdesar yang sudah well-established akaan lebbih muddah memdperoleh mnodal di pasar modall diibandding denggan perusahaan kecill. Kondissi intern peruusahaan dan ekkonomi makro.  Struktur modal addalah perimbangan atau perbanndingan anttara jumlaah hutang jaangka panjjang denggan modl sendiri. Oleh krena itu, sruktur mdal diukur denan dbt to eqity ratio (DER). DER merpakan raso yag dignakan unttuk mengukur tinkat leerage (penggunaan hutang) terhdap total sharholder’s equiy yang dimiliki perusahan. Secara matmatis DER dapat diumuskan sebaai berikut (Robert, Ang 2005): Total Hutang DER = Total Ekuitas   Toal debt merpakan toal liabilities (baik htang jangkapendek mapun jangkapanjang) sedngkan totl shareholder’s eqity merpakan ttal modl sendri (total modl sahm yng distor dn lba yng ditahan), yanvg dmiliki persahaan. Rasioo ini menunjuukkan kompoosisi atau strukktur moddal darri total pinjjaman attau huttang terhaddap tottal moddal yng dmiliki prusahaan.

 

D. Pengaruh God Corporte Gorvrnance terhdap Struktur Modal

Dalm penelitian ini, penelitimengukur gwood corporate governance dngan kepemilian mnajer dan kepemilkan orgnisasi. Kepemlikan manajmen adlah kepemilkan manjemen perusahan. Kepemlikan institusinal merpakan sumbr kekuaaan yag daat digunkan unuk mendukng / melawamn keberwadan manajemen. Kepmilikan nstitusional juga merupakan kepemiikan sahm yng dimiliiki olleh institsi lain. Merupkan cra utuk memantu kineja piminan daam penelolaan binis sehngga kpemilikan olh organisasi lain akan mengrangi prilaku manjemen laba pimpinann. Penelitian yng dilakukan (Setiawan & Syarif, 2019) menylimpulkan bawa kepemlikan insttusi berpengruh signfikan terhadap struktr modal. Berdasrkan penjlasan tersebut, penliti mengethui apakh kepemilkan instiusi memengaruhi strukttur moddal.

 

E. Pengaruh Investment Opporrtunity Set (IOS) terhadap Struktur Modal

Menurut Myers (1977), perushaan dengan tinggkat pertmbuhan yng tinggi cendrung memliki tngkat htang yng lbih rndah, krena hal iini brkaitan dngan smakin tnggi kemamupan peerusahan untk berhtang mka semakn bsar kmungkinan prusahaan trsebut akn bngkrut. pernyataamn paiilitt jka mreka banggkrut tnggi. htang mreka. Prusahaan yng berhtang bnyak akn mengalami kesultan kuangan, akbatnya pryek yaang sdah diumulai ddan prgram pneleitian dann pengembngan dpt terganngu dn pelung investsi yng menmguntngkan akan ditnggalkan. (Udayani, 2013) mennjukkan bhwa Invstment Oportunity Aggreggation (IOS) berpngaruh poositif dn sgnifikan terhdap strruktur moddal, yang berarti bahwa perusahaan dengan peluang investasi yang tinggi menggunkan jumlh htang yng lebh bsar

 

F. Penelitian Terdahulu

Berikut ini hasil penelitian terdahulu yang dilakukan uleh beberapa prnrliti sebelumnya:   

Penelitian Terdahulu Nama peneliti Judul penelitiaan Variabel penelitian Cara yang  digunakan Hasil penelitian Chairanisa Natasha Miraza dan Said Muniruddin PEAARUH KEPEILILKAN INSTITUUSIONAL, KEPEMLIIKAN MANAJERIIAL, VARIABITTAS PENDAPAANN, CORRPORAE TAXX RATE, AN NON DEEBT TX SHIELD TERHAAP STRUKTR MODAL PDA PERUSAHAN MANUFAKTR YANG TERDAFTAR DI BEI 2011-2015 Variabel Dependen:

Strktur modal Variabel Independen:

1. Kepemlikan institusional

2. Kepemilikan manajerial

3. Variabilitas pendapatan

4. Corporate tax rate

5. Non debt tax shield

Anlisis regresi linier berganda Kepmilikan institusional tdak berpngaruh terhdap strktur mdal pada perusahan manufaktur yang terdaftar di BEI 2011-2015 Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap struktur modal pada perusaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2011-2015 Variabilitas pendapatan berpengaruh Nama peneliti Judul penelitiaan Variabel penelitian Cara yang 26  digunakan Hasil penelitian terhadap struktur modal pada perusahan manufaktur yang terdaftar di BEI 2011-2015 Corporate tax rate berpengaruh terhadap struktur modal pad perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2011-2015 Non debt tax rate shiel berpengaruhterhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang 27  Nama peneliti Judul penelitiaan Variabel penelitian Cara yang digunakan Hasil penelitian terdaftar di BEI 2011-2015 Moh Rusman Ramli dan Frans Papilaya PENGAUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Variabel independen:

Investment opportunity set Variabel dependen:

1. Struktur modal Analisis faktor dan Regresi Sederhana IOS secara signifikan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Ana Sulistiana PENGARUH RASIO KEUANGN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP STRUKTURMODAL Variabel dependen:

Struktur modal Variabel independen:

1. Profitabilitas

2. Likuiditas

3. Struktur aset

4. Pertumbuhan aset

Analisis Statistik Deskriptif Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Likuiditas berpengaruh negative terhadap struktur modal. Struktur aset berpengaruh Nama peneliti Judul penelitiaan Variabel penelitian Cara yang digunakan Hasil penelitian

5.Kepemilikan manajerial

6.Kepemilikan institusional negative terhadap struktur modal.

Pertumbuhan aset tidak berpengaruh terhadap struktur modal Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Nurul Juita Thesarani PNGARUH UKRAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN ANAJERIAL, Variabel dependen:

1. Struktur modal Variabel independen: Analisis regresi sederhana dan analisis Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif dan tidak signifikan Nama peneliti Judul penelitiaan Variabel penelitian Cara yang digunakan Hasil penelitian KEPMILIKAN INSTITUSIONAL, DANKOMITE AUDIT TERHADAP STRUKTUR MODAL

1. Ukuran dewan komisaris

2. Kepemilikan manajerial

3. Kepemilikan institusional

4. Komite audit  regresi berganda terhadap struktur modal. Kepemilikan manajerial berpengaruh negative dan signifikan terhadap struktur modal. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Komite audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap strukutur modal. Ukuran dewan komisaris.

Nama peneliti Judul penelitiaan Variabel penelitian Cara yang digunakan Hasil penelitian Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan komite audit secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. 

 

E. Hipotesis

Kerngka konseeptual drancang untuuk membrikan gmbaran pneliti yng akan dilaksnakan, yitu mngenai Pngaruh God Crporate Governance Dan Investment Opportunity Set (Ios) Trhadap Strktur Mdal Prusahaan Indstri Mnufaktur Sub Sektor Mkanan Dan Mnuman Yng Terdftar Di Bursa Efek Indonsia pda tahun 2018-2020. Berdsarkan tinjuan toritis dan tnjauan penlitian terdahulu.

maka diduga sementara hipotesis penelitian ini adalah :

Hipotesis 1: Diduga goodcrporate governance secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hipotesis

2: Diduga invetmen opportunity set secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hipotesis

3: Diduga goodcorporate governance dan Investment Opportunity Set secara simultanberpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hipotesis

4: Diduga good corporate governance berpengaruh lebih dominan terhadap investment opportunity terhadap struktur modal.  

Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar