Sabtu, Mei 07, 2022

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Pada Perusahaan Rokok yang Mempublikasikan Laporan Keuangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020)


PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Pada Perusahaan Rokok yang Mempublikasikan Laporan Keuangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020)

 

KERANGKA DASAR TEORI 

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan semua tindakan perusahaan yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menggunakan uang tunai, memproses aset sesuai dengan tujuan perusahaan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Manajemen keuangan menjadi peran yang sangat penting dalam perkembangan suatu perusahaan, untuk mendapatkan laba dalam melakukan suatu usaha sangat diperlukan keuangan yang optimal agar dapat berjalan sesuai dengan baik, dan untuk mengoptimalkan keuangan suatu perusahaan diperlukan manajemen yang baik. Berdasarka pengerian manajemeen keungan dari para ahli disimpulakan kegiatan keuangan perusahaan dalam memperoleh dana, mengolah dana untuk membiayai segala aktivitas yang ada diperusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. 

 

B. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja Keuangan   

Dalam suatu perusahaan laporan keuangan sangatlah penting, dimana dari lapran tersebut memberikan suatu informasi untuk melihat kinerja keungan sebuah perusahaan. Adanya kinerja keuangan, organisasi bisa melihat bagaimana kondisi keuangan perusahaan pada periode akuntansi dimana indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas menjadi alat ukur yang menyangkut aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana. Menuut Fhmi (2011:2) “dKinerja keuacngan adala analgisis yangs dilakukan dengan tujuauntuk melihat seauh maa perusahan menjalanan engan menggunaafns saturan-aturan pelaksanaanfa keuangan, karena kinrja suatu peruahaan merupafkan gambaran kondaisi keuangan peruasahaan ang dianalisis mengggunakan alyat-alat analisis keuangan agar sdapat diketaui baik bruknya keadhaan keuangaon perusahaan yang mencerminkan pestasi kerja paa periodertentu”. Kinejjra kuangan dikatakan baik jika pelaksanaan mengenai aturan yang telah berlaku sudah dijalankan dengan benar (Fahmi, 2018:142). 

2. Pengukuran Kinerja Keuangan

Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Rasio keuangan dihitung dengan membandingkan satu item laporan keuangan dengan item laporan keuangan lainnya yang memiliki hubungan signifikan. (Harahap, 2009). Menurut Murhadi (2015:56) analisis keuangan membandingkan angkat pada akun dengan data dari sumber lain. Analisis rasio menjadi alat pertimbangan investor dan kreditur dalam mengambil keputusan untuk menginvestasi dan menyalurkan dana (Prihadi, 2015:56).     Rasio keeuangan yng diggunakan dlam analisis ini adaah sebagai berikut yaitu raio solvabilitas, rsio profitabilitas, rasi likuiditas, danrasio aktivtas. Menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto (2010:32) mengatakan bahwa rasio solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (Kasmir 2016:196).  Rasio likuiditas berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Dapat dikatakan bahwa rasio likuiditas menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya pada saat jatuh tempo.  Rasio aktivitas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang melihat sejarah perusahaan dalam hal sumber daya yang tersedia untuk mendukung aktivitas dan memperoleh hasil yang maksimal (Fahmi, 2013:132). Harahap (2009:308) mengatakan bahwa rasio aktivitas adalah rasio untuk menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankankan kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya.  Penelitian ini menggunakan keempat rasio keuangan, untuk rasio solvabilitas menggunakan DAR, rasio profitabilitas menggunakan NPM, rasio likuiditas menggunakan CR, dan rasio aktivitas menggunakan TATO. Berikut penjelasan masing-masing variabel :    

1. Debt to Asset Ratio (DAR)

DAR menjadi alat untuk mengukur persentase seberapa besarnya dana yang berasal dari hutang. Menuruet Hwarahap (2010:304) DARerupakan rasiyang mnunjukkan seberapa jauh hutangg aset memiliki kemampuan untuk menutup, dimana jika aktiva lebih tinggi maka baik. Rasio utang terhadap aset dihitung sebagai berikut:  

2. NetProft Marrgin (NPM)

Menurut Alexandri (2008:200) NPM merupakan rasio yang dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana kemampuan suatu perusahaan memperoleh laba setelah pajak. Semakin tinggi NPM pada perusahaan akan berdampak baik untuk operasional perusahaan. Menurut Ifada dan Puspitasari (2016) semakn tiggi NetPrfit Margn akan memperlihatkan laba yang dimiliki perusaaan bsar. NPM dihitung sebagai berikut:   

3. CurrerntRatio (CR)

Untuk menentukan seberapa dekat aset lancar perusahaan dengan pembayaran utang jangka pendek. Semakin besar semakin rendah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. DAR= π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π»π‘’π‘‘π‘Žπ‘›π‘” π‘€π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘₯100% NPM = πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π΅π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–h π‘ƒπ‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› π΅π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–h  π‘₯100%   Menurut Prihadi (2010), angkaCR perusahan lebih besar dari 1,5X atau 150 persen agar aman. Rasio saat ini dapat ditulis seperti ini:  

4. Total Asset Turnover (TATO)

Tato perbandingan total aset dan penjualan yang terdapat diperusahaan di mana proporsi ini menunjukkan kegiatan perusahaan atau kecepatan perputaran total aset selama periode waktu tertentu. TATO dapat dirumuskan sebagai berikut :    

 

C. PertumbuhaanLaba

1. Pengertian Pertumbuhan Laba  

Laba adalah metrik untuk menghitung pendapatan dan pengeluaran. (Ghozali dan Chariri, 2014:375). Menurut Hanafi dan Halim (2009:60) pertumbuhan laba merupakan seberapa besarnya peningkatkan laba yang terdapat pada perusahaan. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan laba dapat TATO = π‘ƒπ‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π΄π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘Ž π‘₯100%.

   

D. Penelitian Terdahulu

1. Safitri(2016)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh DAR, NPM, ITO, ROE terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Kalbe Farma Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014. Populasi pada penelitian ini aalah sluruh lapora keuagan peruartal tahun007 pada perusahaan dan sampel diperoleh sebanyak 32. DAR, ITO berpengaruh kontribusi besar terhadap laba sedangkan NPM, ROE tidak berpengaruh kontribusi besar pada laba. 

2. Ifada & Puspitasari (2016)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Total Asset Turnover (TATO), Gross Profit Margin (GPM) terhadap pertumbuhan laba. Variabel dalam penelitian ini yaitu CR, DER, DAR, TATO, PL= πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–h π‘‘π‘Žh𝑒𝑛 𝑑 - πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–h π‘‘π‘Žh𝑒h 𝑑-1 πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–h π‘‘π‘Žh𝑒𝑛 𝑑-1  π‘₯100%   GPM terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan sektor manufaktur. Populasi pada penelitian ini yaitu sedangkan smpel paa penelitianini adalh perusahaan diBEI tahun 2011-2013 yang dipilih menggunakan metode purposive sampling.   

3. Qur’aniah & Isynuwardhana (2018)

Tujuan dari studi ini adalah untuk menguji rasio keuangan yaitu CR, DER, TATO, NPM, ROE, Receivable Turnover Ratio (RTO) pada peningkatan laba di perusahaan modal ventura yang sesuai syariah. Dengan variabel independent yaitu , TATO, , RTO dan variabel dependent kenaikan laba, dengan sampel 1 perusahaan 

4. Sayekti & Saputra (2015)

Tujua dai studi ii adaah utuk menguji raio euangan yaitu CR, DER, NPM, Price Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan indsutri rokok yang terdaftar di BEI secara parsial dan simultan dengan sampel perusahaan industry rokok yang terdaftar di BEI pada periode 2006-2013.. Hasil uji F menunjukkan adanya pengaruh signifikan CR, DER simultan terhadape pertumbuhalaba. 

5. Safitri dan Mukaram (2018)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap    pertumbuhan laba pada perushaaan sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan sampel sebanyak 31 dengan sampling jenuh. Teknik analisis data yang digunakan pada penyelidikan ini yaitu regresi berganda, uji asumsi klasik, koefisien determinasi.  

No Nama Peneliti dan Tahun Judul Penelitian Variabel, Alat   Analisis, dan Sampel Hasil Penelitian

1. Isnaniah L K(2016) Pengaruh Rasio Keuangan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI (Studi Kasus Pada Perusahaan Kalbe Farma Tbk Periode 2007-2014) Variael bebas : Debt to asset, ROE Variabel dependent: Pertumbuhan laba Alat Analisis: Uji Asumsi Klasik, Uji Validitas dan Reliabilitas, Uji Regresi Linier Berganda, Uji Hipotesis Sampel :  Pengaruh NPM dan ROE pada kenaikan laba dapat diabaikan. DAR dan ITO memiliki dampak besar pada kenaikan laba.

2 Luluk Muhimatul & Tiara P (20166) Analisis Pengaruh Raaio Terhadap Pertumbuhan Laba Variael bebas : DER, DAR, CR, TATO, GPM Perushaanmanufaktur yng dterdaftar di BEI tahu 2001  DER berdampak besar pada pertumbuhan laba TATO, namun GPM memiliki dampak yang cukup besar.

3 Ulfatun Nikmah (2020) Corporate Social Responsibility Memoderasi Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Pertumbuhan Laba Variael bebas: NPM, ROE, Koefisisen determinasi Sampel : 15 perusahaan sektor industri barang konsumsi Pertumbuhan laba dipengaruhi secara signifikan oleh NPM. CR tidak memiliki dampak yang nyata terhadap pertumbuhan laba. 4 Sayekti & Sumarno Dwi Saputra (2015) Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Independent: ROA Dependent: Kenaikana laba Alat analisis: Ui t, Uji F, dan Koefisien determinasi Sampel:

4 perusahaan rokok NPM, ROA, dan PER berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, sedangkan CR dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. 

 

E. Model Hipotesis   

5 Anggi Maharani Safitri & Mukaram (2018) Pengaruh ROA, ROE, dan NPM Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel bebas: ROA Variaale teriat: laba Alat anallisis: Ui normalitas, Uji t, dan Koefisien determinasi Sampel: perusahaan manufaktur ROA dan NPM berpenaruh signifiikan terhadadp pertumbyuhan laba, dann RO tidak signifikan  Debt To Asset Ratio (X1) Net Profit Margin (X2) Current Ratio (X3) Total Asset Turnover (X4) Pertumbuhan Laba (Y)   Keterangan :  : Secara parsial  : Secara simultan 

 

F. Hipotesis Penelitian

1. Didga DIRsecara parsia berpeengaruh dan signifikan terhadp pertumbuhan  

2. Diduga npm peningkatan laba sangat berpenggaruh dan krusial.

3. Diduga Current Ratio secara parsial peningkatan laba sangat berpengaruh dan krusial.

4. Diduga TATO secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap pertumbuhan laba

5. Diduga Deebt To Asset Rtio, NM, Current Ratio, tato secara bersama peningkatan laba sangat berpengaruh dan krusial

Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar