STRATEGI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM)
DALAM MEMBANGUN LOYALITAS KONSUMEN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan persaingan dunia bisnis kini
semakin pesat membawa dampak yang besar bagi insustri baik industry manufaktuf
maupun jasa. Hal ini menuntut organisasi untuk memiliki keunggulan bersaing,
salah satunya dalam hal sumber daya manusia. Salah satunya industry yang harus
bisa memiliki keunggulan bersaing salah satunya disektor pariwisata. Pariwisata
merupakan salah satu sector penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia,
selain itu pariwisata juga bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, kegiatan
produksi serta meningkatkan pendapatan masyarakat disekitar lokasi wisata.
Pariwisata khususnya Kusuma Agrowisata juga
merupakan industry yang dimana strategi komunikasi yang diterapkan nantinya
mampu untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan meningkatkan trust dan loyalitas
konsumen. Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata setiap objek wisata
memiliki strategi masing-masing. Setiap objek wisata saat ini bermunculan
dengan karakteristik dan keunikannya sendiri sehingga terlihat jelas bahwa
bisnis pariwisata berkompetisi untuk menemukan cara-cara baru untuk
mempertahankan hubungan jangka panjang dengan para konsumen tidak terkecuali
dengan Kusuma Agrowisata. Berbagai strategi komunikasi harus dilakukkan oleh
penggiat wisatawan untuk mempertahankan
hubungan jangka panjang dengan konsumen. Komunikasi pemasaran memungkinkan
untuk para penggiat wisata untuk menjangkau dan berinteraksi dengan konsumen
dengan kata lain untuk mempertahankan koneksi komunikasi untuk menciptakan
jalan untuk mempromosikan produk atau
jasa serta untuk membangun kesadaran merek terlebih saat pandemi seperti saat
ini khususnya di Kusuma Agrowisata
. Kusuma Agrowisata merupakan salah satu
industry pariwisata yang bergarak pada sektor wisata alam yang juga terdapat
hotel sebagai tempat untuk menginap para tamu yang berkunjung yang berlokasi di
kota Batu, Jawa Timur. Kusuma Agrowisata merupakan wisata agrowisata
satu-satunya yang ada dikota Batu, dan merupakan pelopor wisata petik apel dan
merupakan wisata agrowisata tertua di kota Batu. Wisatawan yang ada Kusuma Agrowisata
tidak pernah sepi. Pengunjung dari Kusuma Agrowisata bukan hanya dari Batu
saja, akan tetapi dari penjuru nusantara. Pada tahun 2011 sampai 2014
pengunjung berkisar 11.918, 14.089, 14.089 dan rata-rata kunjungan tahun 2014
5.375 (Lailatul, Akhirul
Aminulloh, 2014).
Kusuma
Agrowisata memiliki berbagai wahana wisata dalam satu tempat diantaranya ada
wisata agrowisata, outbond, kolam renang, waterpark dan sport foto lainya. Di
Kusuma Agrowisata pengunjung bisa liburan diwisata apapun dan dilengkapi dengan
hotel untuk para penggunjung beristirahat. Sehingga dalam hal ini Penggunjung
bisa berlibur dengan paket lengkap dalam satu lokasi tanpa harus
berpindah-pindahh karena sudah memiliki berbagai wahana wisata yang jarang
ditemui di wisata-wisata lainnya. Dalam meningkatkan loyalitas konsumennya
Kusuma Agrowisata terus meningkatkan inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan
objek wisata dan pelayanan, sehingga nantinya konsumen merasa puas dengan
produk dan pelayanan yang diberikan. Akan tetapi munculnya pandemi menjadi
pukulan telat Bagi Kusuma Agrowisata.
Pada awal tahun
2020 dunia dihebohkan dengan munculnya wabah virus korona yang bersumber dari
Negara China. Virus corona atau covid 19 menjadi momok dalam perekonomian
Negara (Hanoatubun, 2020).
Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang terdampak dari imbas
penyebaran covid-19, hal ini menjadikan lumpuhnya perekonomian Indonesia
terutama sektor pariwisata karena penyebaran virus yang sangat cepat.
Pandemi berpengaruh pada sektor-sektor di Indonesia terutama
pada sektor pariwisata. Sektor pariwasa sangat merugi dengan adanya pandemi
tersebut, karena pandemi tersebut masyarakat dilarang untuk keluar rumah dengan
melakukan work from home. Terlebih
dengan kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat untu keluar rumah dan
beraktifitas dalam keramaian seperti beberapa kebijakan seperti lockdoen dan
pembatasan sosial berskala besar. Hal tersebutlah yang menjadi masalah yang
merugikan bagi penggiat disektor pariwisata karena sepi penggunjung seperti
pada Kusuma Agrowisata (Ananta & Rizkon, 2020).
. Dilansir dari Berita Universita Jember, bahwa
kondisi pandemic covid-19 membuat lumpuhnya perekonomian industry, Pandemi
covid-19 menjadi pukulan telat bagi Kusuma Agrowisata. Secara umum menurut
pemilik Kusuma Agrowisata omset terjun hingga 20 persen dari sebelum Indonesia
terpapar virus covid-19.
Untuk mengatasi permasalahan ekonomi akibat pandemi
Covid-19 diperlukan strategi yang pas agar industry pariwisata di Kusuma
Agrowisata tetap bisa bangkit dang berkembang salah satunya dengan menjalin
relationship dengan konsumen untuk mempertahankan loyalitasnya. Untuk mempertahankan
loyalitas konsumen dibutuhkan pesan yang dapat memberikan rasa ketertarikan dan
kepercayaan pada konsumen (Selang, 2013).
Loyalitas konsumen bisa menjadi jaminan keberlangsungan perusahaan. Loyalitas
konsumen merupakan hal yang didapatkan perusahaan ketika konsumen merasa puas
dengan pelayanan dari perusahaan serta produk yang didapatkan sesuai dengan
ekspetasi konsumen (Ishak & Luthfi, 2011). Loyalitas konsumen adalah hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan oleh perusahaan, karena jika konsumen sudah
loyal kepada perusahaan maka konsumen akan membantu mempromosikan produk
perusahaan kepada orang-orang terdekat, dimana Kepuasan konsumen menjadikan
produk perusahaan menjadi prioritas konsumen sehingga kecil kemungkinan
konsumen berpaling kepada produk lain (Setyaleksana et al., 2017).
Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk
menciptakan loyalitas konsumen yakni dengan menggunakan strategi Customer Relations Management (CRM). Customer relationship management
merupakan bentuk strategi untuk membangun hubungan yang baik dengan konsumen
dalam jangka panjang dengan mengkombinasikan kemampuan untuk merespon secara
langsung dan untuk melayani konsumen dengan interaksi yang tinggi, untuk
mendukung penerapan strategi customer
relationship marketing diperlukan suatu perangkat berupa pendekatan
manajemen, yaitu customer relationship
management (CRM) (Mulyadi & Susanti, 2018).
Customer
Relationship Management juga memiliki beberapa
manfaat, seperti: Mendorong loyalitas konsumen, mengurangi biaya yang
dikeluarkan, meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan pendapatan (Rahman et al., 2018).
CRM merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan yang lebih lanjut antara
perusahaan dan konsumen, dengan melakukkan CRM perusahaan bisa mengetahui lebih
lanjut apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Dengan melihat fenomena yang terjadi
penting untuk mengkaji lebih dalam mengenai strategi perusahaan dalam membentuk
suatu pesan yang dapat membuat konsumen merasa tertarik dan aman untuk
berkunjung mengingat saat ini industry pariwisata sudah diperbolehkan untuk membuka
kembali wisata dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Maka dari
itu penting untuk mengkaji strategi Customer Relations Management (CRM) Kusuma
Agrowisata dalam mempertahankan loyalitas konsumen.
Melihat dari
pentingnya sektor industry pariwisata bagi Indonesia karena sektor pariwisata
merupakan salah satu sektor penyumbang pendapatan bagi daerah. Penting untuk
mengkaji lebih dalam tentang bagaimana strategi perusahaan untuk bangkit dan
tetap bertahan dikondisi pandemi covid-19 yang masih berlangsung hingga saat
ini. Untuk memperkuat strategi CRM menerapkan relationship management theory dalam proses berinteraksi dengan
konsumen guna mempertahankan dan menciptakan loyalitas konsumen.
Konsep CRM tidak
lepas dari konsep Relationship Management konsep ini menyampaikan bahwa tujuan
utama oleh strategi CRM merupakan cara perusahaan untuk mengindentifikasi
kepuasan dan kenyamanan konsumen dan
dapat mempertahankan konsumen sehingga konsumen menjadi loyal (Mustika, 2017).
Menurut Kotler dan Keller dalam Imasari & Kurniawati (2011)
adalah proses mengolah informasi tentang setiap individu konsumen dan secara tepat
mengelola semua titik dari konsumen untuk memaksimalkan loyalitas konsumen.
Penggolahan informasi konsumen dapat memudahkan perusahaan dalam menentukan
strategi yang akan digunakan.
Secara konsepsi ada anggapan yang menganggap bahwa CRM
merupakan sebuah proses pemasaran (Rahayu & Irawan, 2019). Pada level aplikasi, CRM diterapkan untuk
aktifitas pemasaran, seperti segmentasi pasar, mendapatkan konsumen baru,
mempertahankan kesetiaan konsumen, mengembangkan konsumen, menejemen kampanye
penjualan, dan manajemen kesempatan. Namun pada tingkat strategis, CRM dapat
digunakan sebagai teknologi yang mendukung misi perusahaan dalam upaya
meningkatkan orientasi pada para konsumennya.
Dalam penelitian terdahulu seperti menurut Kartika Imasari & Nursalin (2011)
dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Customer Relationship Management
Terhadap Loyalitas Konsumen PT BCA tbk” dengan hasil penelitian yaitu Customer
Relationship Management berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada PT BCA
Tbk. Dan juga menurut Estiningsih & Hariyanti (2011)
dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Customer Relationship Management
terhadap Loyalitas Ibu Hamil pada Pelayanan Persalinan (Studi di RS Hermina
Tangkubanprahu Malang)” hasil penelitian menunjukkan semakin baik kualitas
pelayanan yang diberikan oleh RS Hermina Tangkubanprahu Malang maka akan
semakin meningkat pula potensi loyalitas konsumen. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah sama sama menguji pengaruh Customer
Relations Management (CRM) terhadap loyalitas konsumen. Sedangkan dalam
perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada
objek yaitu destinasi wisata Kusuma Agrowisata serta jenis jasa pelayanan yang
akan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. selain itu berbeda dengan
penelitian sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Customer Relationship Management (CRM) yang
dilakukkan oleh Kusuma Agrowisata dalam mempertahankan dan menumbuhkan
loyalitas konsumen di saat pandemi dan juga disaat banyak kompetitor lainnya.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan tentang konsep customer relationship management (CRM)
yang berkembang melalui berbagai pemanfaatan teknologi yang ada saat ini yang
dimana nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kualitas produk atau jasa
pada perusahaan, karena kepuasan dan kepercayaan konsumen yang nantinya akan
membawa perusahaan untuk mampu bersaing diera perkembangan teknologi dan
digital seperti saat ini.
Dengan melihat latar belakang fenomena diatas sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti Strategi Customer Relations
Management (CRM) Dalam Membangun Loyalitas Konsumen yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana strategi customer relations management Kusuma Agrowisata
dalam membangun loyalitas konsumen.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
Bagaimana strategi customer relationship management CRM yang dilakukan oleh Kusuma
Agrowisata untuk mempertahankan loyalitas konsumen?
C.
Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahui strategi customer relationship management (CRM)
yang digunakan oleh Kusuma Agrowisata dalam membangun serta mempertahankan
loyalitas konsumen.
D.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat
Akademis
Menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh dan strategi customer relationship
management CRM dan
citra perusahaan terhadap loyalitas konsumen Kusuma Agrowisata.
2. Manfaat
Praktis,
Penelitian
ini diharapkan menambah manfaat tentang penerapan strategi customer relationship
management CRM bagi kusuma Agrowisata saat pandemic.
KERANGKA DASAR TEORI
A.
Pengertian dan Tujuan Strategi Customer Relationship Management (CRM)
1.
a. Pengertian Customer Relationship Management (CRM)
Pengertian Customer Relations Management (CRM) menurut Kotler, Philip & Armstrong (2008)
yaitu proses suatu perusahaan dalam mengelola informasi data individu suatu
konsumen secara tepat, cermat serta terperinci guna dapat memaksimalkan
kesetiaan konsumen. Pengolahan informasi mengenai data individu menjadi hal
yang penting karena nantinya perusahaan bisa mengambil langkah yang tepat untuk
membuat strategi agar dapat meningkatkan kepuasan konsumen sehingga dapat
membangun loyalitas konsumen. Sedangkan
menurut Mahmudah (2018)
yaitu suatu proses perusahaan dalam mendapatkan, mempertahankan, serta mengembangkan
konsumen yang bertujuan menguntungkan. Mempertahankan loyalitas konsumen
menjadi suatu yang penting dan menguntungkan karena konsumen merupakan asset
terpenting bagi suatu perusahaan.
Konsumen merupakan salah satu faktor
yang penting dalam perkembangan dan keberlangsungan perusahaan. Adapun menurut Sabatini (2018)
CRM merupakan strategi inti dalam berjalannya suatu bisnis yang menggabungkan fungsi-fungsi serta
proses-proses internal dengan semua jaringan eksternal yang bertujuan guna
menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para konsumen. Customer relationship management (CRM) sekarang ini dikembangkan
perusahaan dengan mengeksplorasi informasi mengenai konsumen dengan menggunakan
teknologi informasi dan system informasi modern sehingga nantinya dapat
memaksimalkan loyalitas konsumen.
Customer
Relationship Management (CRM) adalah satu dari
berbagai strategi pemasaran yang diharapkan dapat menciptakan serta membentuk
loyalitas dengan konsumen dalam jangka yang panjang (Zulfa, 2017).
Sehingga CRM menekankan pada hubungan yang sangat erat dengan konsumen yang
telah didasari oleh kepercayaan yang kuat. Hasilnya kepercayaan dari konsumen
terhadap perusahaan dapat memberikan komitmen yang merupakan dasar yang penting
guna menjalin suatu hubungan yang baik. Konsep CRM juga menekan kan bahwa
pentingnya membangun hubungan yang baik atau relationship dengan konsumen
karena konsumen dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan. Sehingga
konsep customer relationship management
(CRM) merupakan salat satu konsep yang penting bagi perusahaan karena dapat
memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.
b.
Tujuan Customer Relationship Management (CRM)
Secara umum
strategi Customer Relation Management
(CRM) merupakan cara untuk mengembangkan hubungan yang sama-sama menguntungkan
antar konsumen dan perusahaan. Inti dari tujuan CRM adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjual dan konsumen atau probilitas konsumen. Sedangkan menurut
Nguyen 2007 (dalam Adamova (2014))
tujuan CRM adalah sebagai berikut:
1)
Untuk meningkatkan
loyalitas konsumen dengan pendekatan kepada konsumen tertentu dengan
menggunakan data yang telah diriset atau dikumpulkan sebelemnya oleh
perusahaan.
2)
Untuk meningkatkan
layanan dengan melihat interaksi sebelumnya dan pembelian konsumen.
3)
Untuk mengumpulakn
informasi melalui kontak atau hubungan yang berkelanjutan dengan konsumen serta
memperbarui data dengan konsumen
Secara umum strategi customer relationship management (CRM) sangat berperan dalam mengembangkan
potensi kepuasan konsumen. data yang digunakan dalam mengambil strategi customer relationship management (CRM) dilakukan
dengan riset yang dilakukan perusahaan sehingga perusahaan dapat mengambil
tindakan dalam menentukan strategi yang pas untuk memberikan pelayanan yang baik
kepada konsumen. Pada intinya CRM
bertujuan untuk menciptakan hubungan baik dengan konsumen yang akan berpengaruh
terhadap eksistensi suatu perusahaan. Hubungan yang baik antara perusahaan dan
konsumen bisa menjadikan hubungan yang saling menguntungkan dimana konsumen
mendapatkan kebutuhan yang diinginkan dengan baik sehingga dapat menambah nilai
pada kehidupan kehidupan sehari-hari setiap konsumen dan sebagai timbal
baliknya, konsumen akan memberikan kesetiaan atau loyalitasnya pada perusahaan.
Dengan hubungan yang baik dengan konsumen tidak perusahaan tidak hanya
mendapatkan kesetiaan konsumen tapi perusahaan akan berpotensi mendapatkan
bakal konsumen baru hal ini dikarenakan ketika satu konsumen merasa puas
terhadap suatu perusahaan maka besar kemungkinan konsumen akan memberikan
informasi mengenai perusahaan kepada orang lain (word of mouth).
Dengan demikian customer relationship management (CRM) merupakan suatu strategi yang
menggabungkan proses dan fungsi internal dengan eksternal guna menciptakan
suatu nilai dan menyenangkan konsumen sehingga terciptanya keadaan win-win situation. Melalui keadaan wi-win situation yang sudah melewati
serangkaian kegiatan mulai pengolahan informasi yang rinci setiap konsumen maka
akan tercipta tujuan perusahaan untuk membangun loyalitas konsumen sehingga
konsumen tidak berpaling terhadap kompetitor lainnya. Pada intinya perusahaan
membangun relationship dengan
konsumen bertujuan untuk membangun ikatan yang kuat dengan konsumen dengan
maksud untuk memaksimalkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan.
c.
Strategi Customer Relationship Management (CRM)
Menurut buttle dalam (Theresia, 2019)
Strategi CRM merupakan strategi yang
dapat menyelaraskan antara orang, proses dan teknologi. Menurut (Putri, 2018).
Sehingga perusahaan menggunakan sistem tekonologi informasi untuk dapat
memaksimalkan strategi yang akan digunakan. Pemanfaatan teknologi bertujuan
untuk memaksimalkan strategi yang akan lakukkan oleh perusahaan.
Strategi CRM dalam suatu
perusahaan sektor pariwisata dibutuhkan guna mempertahankan kepercayaan dan
kopuasan konsumen sehingga tercipta loyalitas, karena loyalitas konsumen
merupakan suatu hal penting yang dapat berpengaruh pada citra merk, dan
reputasi perusahaan. Membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen sebagai
bagian dari suatu program hubungan jangka panjang pada perusahaan dan terbukti
dapat memberikan manfaat bagi para konsumen dan organisasi. jika perusahaan
dapat lebih proaktiv dalam merespon dan menyediakan permintaan konsumen serta
dapat meningkatkan pelayanan dan kuatlitas produk atau jasa sesuai dengan
keinginan konsumen hal tersebut dapat meningkatkan loyalitas konsumen dalam
jangka waktu panjang.
CRM merupakan suatu strategi
yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam membangun dan mempertahankan loyalitas
konsumen. CRM memungkinkan untuk membawa produk ke pasar dengan cepat dengan
informasi dari konsumen yang lebih baik sehingga tercipta nama brand dan
reputasi yang baik pula. Strategi CRM dapat menjadi program jangka panjang bagi
setiap perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya.
B.
Proses Customer Relationship
Management (CRM)
Konsep CRM merupakan proses
pengumpulan informasi tentang konsumen guna untuk meningkatkan pemahaman antara
hubungan organisasi dengan konsumennya (Ersan, 2018).
Pemahaman organisasi terhadap konsumen akan membantu untuk menentukan strategi
CRM yang baik. Dalam proses penyusunan strategi customer relationship
management haruslah memperhatikan hal-hal yang akan mempengaruhi kepuasan dan
kepercayaan konsumen. untuk itu dibutuhkan langkah awal untuk prnyusunan
trategi dimulai pengumpulan data konsumen (riset), analisis data konsumen,
pengembangan program lalu implementasi program serta melakukkan evaluasi program
seperti yang dijelaskan dalam bagan dibawah ini:
Implementasi program CRM |
Pengembangan program CRM |
Mengumpulkan data konsumen |
Analisis data konsumen &
identifikasi konsumen |
Dalam hal ini perusahaan
menggunakan strategi Customer
Relationship Management (CRM) dengan tujuan agar perusahaan tetap focus
terhadap konsumen berdasarkan data dan informasi konsumen yang dimiliki.
Sehingga pemilihan alur proses penyusunan strategi komunikasi yang akan
digunakan haruslah pas dan sesuai sehingga nantinya keputusan yang dibuat untuk
bagaimana menggunakan strategi customer relationship managent tetap sasaran.
Ketika pemilihan steategi sudah tetap sasaran nantinya akan berpengaruh pada
kepuasaan konsumen yang akan berhubungan langsung dengan kesetiaan konsumen.
Dalam penyusunan stategi komunikasi pemasaran
menggunakan customer relationship management (CRM) juga harus memperhatikan
bebeapa hal diantaranya:
1) Identifikasi
konsumen
Tujuan dari mengidentifikasi konsumen ini
untuk mengetahui siapa yang akan menjadi sasaran dalam proses komunikasi
pemasaran dan apakan konsumen berpengaruh pada perusahaan dan apakah memiliki
loyalitas pada perusahaan sehingga nantinya identifikasi konsumen yang akan
bisa menentukan strategi komunikasi pemasaran apa yang pas untuk digunakan.
2) Menentukan
tujuan komunikasi
Penentuan tujuan komunikasi akan menjadi
hal yang penting agar komunikasi yang dilakukkan bisa efektif diterima oleh
konsumen. tujuan komunikasi harus memperhatikan beberapa hal agar efektif
yaitu kebutuhan, keadaan merek, sikap,
dan maksud pembelian (Jatmiko, 2014)
3) Merancang
komunikasi
Setelah melakukan identifikasi konsumen
dan penentuan tujuan konsumen maka perancangan komunikasi yang akan dilakukan
harus memenuhi 3 hal yaitu menentukan strategi pesan, strategi kreatif dan
sumber pesan agar informasi yang akan disampaikan pada konsumen menjadi
efisien.
4) Memilih
saluran komunikasi
Setelah melakukan perancangan strategi
komunikasi maka langkah selanjutnya yaitu memilih saluran komunikasi agar
nantinya tepat sasaran yaitu dengan melakukan saluran komunikasi pribadi dan
non pribadi. Komunikasi pribadi bisa dilakukkan dengan melakukkan tatap muka
atau telepon sedangan komunikasi non pribadi bisanya diperuntukan kepada
konsumen luas seperti melalui media massa dll.
5) Menggunakan
bauran komunikasi
Dalam hal ini biasanya perusahaan menggunakan
berbagai macam kegiatan tujuannya yaitu untuk efektifitas komunikasi pemasaran.
Bauran pemasaran biasanya menggunakan delapan model komunikasi yaitu iklan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas,
event, pemasaran interaktif, pemasaran langsung, pemasaran dari mulut
kemulut dan penjualan personal (Jatmiko, 2014).
Langkah-langkah itu jika dipenuhi maka akan mendapatkan komunikasi yang
efektif.
C.
Kepuasan dan Loyalitas Konsumen dalam Perspektif Komunikasi Pemasaran
1. Definisi
Konsumen dan Karakteristik Kepuasan Konsumen
a. Konsumen
Konsumen
merupakan seorang yang menggunakan ataupun seseorang yang memanfaatkan produk
atau jasa perusahaan sesuai dengan kebutuhannya. Pengertian konsumen sangat
luas, beragam dan sangat terkait erat dengan tujuan seseorang membeli suatu
produk misalnya sebagai pengguna, diterjemahkan dari kata user dari bahasa
Inggris (Agustin, 2020).
Konsumen merupakan sedang menggunakan jasa atau produk perusahaan sebagai
pemenuhan kebutuhannya.
Konsumen
merupakan variable yang harus diprioritaskan oleh perusahaan karena menciptakan
kepuasan konsumen nantinya akan berpengaruh bagi minat beli produk atau jasa
perusahaan. Kepuasan konsumen juga merupakan variable penting dalam pembangunan
loyalitas konsumen, nantinya loyalitas konsumen ini akan berpengaruh terhadap
eksistensi perusahaan karena konsumen akan menceritakan pengalaman menggunakan
barang atau jasa dari perusahaan kepada konsumen lain. Sehingga nantinya akan
mendatangkan calon konsumen-konsumen baru kepada perusahaan.
b. Kepuasan
Konsumen
Hubungan
baik antara perusahaan dan konsumen penting untuk terjalin, nantinya hubungan
baik inilah yang akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan konsumen.
Hubungan baik dengan konsumen akan dapat memberi kemudahan bagi perusahaan
untuk mengidentifikasi informasi tentang konsumen. Terdapat 4 hal yang perlu
diperhatikan ketika membangun hubungan dengan konsumen menurut (Chan, 2003)
dalam (Nikmah, 2017):
1)
Mengenali konsumen secara
personal supaya tercipta hubungan yang sama menguntungkan
2)
Memberikan kemudahan
berinterkasi bagi konsumen
3)
Memberikan eksperimen
yang berkesan bagi konsumen
4)
Memberikan pelayanan yang
baik kepada konsumen
Dari empat hal yang harus diperhatikan
itulah yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen.
Kepuasan konsumen merupakan tanggapan emosional pada evaluasi terhadap
pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa menurut Tjiptono (2007) dalam (Nikmah, 2017).
Kepuasan konsumen merupakan bentuk dari rasa suka konsumen terhadap produk atau
jasa perusahaan perusahaan. Kepuasan konsumen nantinya akan menjadi dasar untuk
meningkatkan customer retention.
Menurut Dutka (dalam Melinda, 2008:11)
dalam (Saidani, 2012)
ada 3 dimensi untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen yaitu:
1)
Attributes
related to product merupakan kepuasan
konsumen yang berkaitan dengan atribut produk seperti penentuan harga,
kemampuan penentuan kepuasan, benefit yang diperoleh dari produk.
2)
Attibutes
related to service merupakan kepuasan yang
didapatkan dari pelayanan misalnya pemberian garansi, pemudahan proses
pelayanan dan pengiriman, problem solving
yang diberikan.
3)
Attibutes
related to purchase merupakan tingkat
kepuasan konsumen dari atribut keputusan membeli atau tidak dari produsen
misalnya kemudahan mendapatkan informasi, kesopanan pelayanan dan pengaruh
reputasi dari perusahaan sendiri.
c. Hal-Hal
Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Dalam
perusahaan kepuasan konsumen merupakan hal yang penting dan jadi pertimbangan
utama. Kepuasan konsumen inilah yang nantinya akan menjadi alasan dari
kesetiaan konsumen. ketika dua elemen tersebut yaitu kepuasan dan loyalitas
konsumen sudah didapatkan maka nantinya akan berpengaruh terhadap citra, merek
dan reputasi perusahaan.
Adapun hal-hal yeng
menjadi alasan kepuasan konsumen terhadap perusahaan menurut (Haryono & Octavia, 2014)
adalah sebagai berikut:
1) Kualitas
hasil perbaikan (Service quality)
2) Gangguan
selama penggunaan produk/jasa (Problem
experienced)
3) Kemudahan
layanan (User friendly service)
4) Kesan
pertama ketika datang keperusahaan (Service
initation)
5) Perbaikan
masalah (Problem solving)
6) Pengalaman
selama menggunakan produk atau jasa perusahaan (Experinced)
Dari pengalaman-pengalaman yang telah
dilakukkan oleh konsumen itulah yang nantinya akan menjadi faktor kepuasan
konsumen dengan produk maupun jasa dari perusahaan. Nantinya kepuasan dari
konsumen akan berpengaruh kepada minat konsumen untuk kembali lagi keperusahaan
tersebut yang kemudian biasa kita sebut dengan loyalitas konsumen. Kepuasan dan
loyalitas konsumen merupakan tujuan dari pemasaran relasional hal ini
dikarenakan mempertahankan loyalitas konsumen merupakan prioritas dibandingkan
menarik konsumen baru (Nikmah, 2017)
2. Loyalitas
Konsumen
a. Definisi
Loyalitas Konsumen
Loyalitas Konsumen merupakan variabel yang sangat
penting. Karena variabel yang pengaruh pada citra merk, kualitas pelayanan
serta kepuasan konsumen (Haryono & Octavia, 2014).
Loyalitas juga merupakan elemen penting dalam perusahaan karena loyalitas
konsumen merupakan program jangka panjang bagi perusahaan. Loyalitas konsumen
merupakan hal yang penting dalam perusahaan karena nantinya dapat berpengaruh
kepada citra, merek dan reputasi perusahaan.
Menurut Engel dalam (Irnandha, 2016)
loyalitas merupakan komitmen konsumen untuk membeli ulang atau mengulang suatu
produk atau layanan dimasa yang akan datang pada merk dan brand tertentu,
meskipun ada terdapat faktor situasional dan hal lain dari pemasaran dapat
berpotensi menyebabkan konsumen berpindah merk. Terdapat empat manfaat dari
konsumen yang loyal yaitu dapat meningkatkan pembelian konsumen sehingga
berpotensi untuk menurunkan yang ditanggung perusahaan dalam melakukan
pelayanan. Dengan adanya loyalitas konsumen terdapat komunikasi positif atar
konsumen satu dan konsumen lainnya.
Membangun dan
mempertahankan loyalitas konsumen sebagai bagian dari suatu program hubungan
jangka panjang pada perusahaan dan terbukti dapat memberikan manfaat bagi para
konsumen dan organisasi. Terdapat empat manfaat dari konsumen yang loyal yaitu
loyalitas meningkatkan pembelian konsumen, loyalitas konsumen menurunkan biaya
yang ditanggung perusahaan untuk melayani konsumen, loyalitas konsumen
meningkatkan komunikasi yang positif dari mulut ke mulut, dan retensi karyawan.
b. Ciri-Ciri
dan Manfaat Konsumen Yang Loyal
Komunikasi yang baik antara perusahaan dan juga
konsumen sangat dibutuhkan untuk membangun hubungan baik antara perusahaan dan
konsumen. hubungan yang baik (relationship)
antara perusahaan dan konsumen merupakan salah satu elemen penting dalam
pembentukan dan pertahanan loyalitas konsumen atau yang biasa disebut kesetiaan
konsumen. Kesetiaan konsumen timbul
tanpa ada paksaan dari pihak manapun tetapi timbul dari kesadaran sendiri
dimasa lalu. Loyalitas konsumen biasanya timbul karena sudah ada transaksi jual
beli ataupun sudah melakukan eksperimen langsung dengan produk yang disediakan
oleh perusahaan.
Ketika konsumen sudah melakukukan eksperimen dengan
mencoba langsung produk yang ada dalam merusahaan maka konsumen akan langsung
bisa menentukan kelayakan produk serta pelayanan yang diberikan perusahaaan.
Produk dan pelayanan yang diberikan perusahaan ketika dirasa baik maka akan
menimbulkan kepuasan konsumen. kepuasan konsumen itulah yang nantinya akan
dapat mempengaruhi loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen yang diberikan oleh
konsumen yang sudah melakukkan eksperimen akan bermanfaat bagi perusahaan, nantinya
loyalitas konsumen akan berpengaruh terhadap citra, merek dan reputasi
perusahaan itu sendiri. Adapun karakteristik dan manfaat dari konsumen yang
loyal menurut Griffin (2005:31) dalam (Sembiring, 2014)
:
1) Melakukan
pembelian secara teratur.
2) Membeli
diluar lini produk atau jasa.
3) Menujukan
kekebalan dari tarikan persaingan tidak terpengaruh oleh tarikan persaingan
produk sejenis lainnya.
4) Menolak
produk lain.
5) Merekomendasikan
kepada orang lain.
Apabila konsumen yang berada diperusahaan
telah memiliki karakteristik tersebut maka akan bisa dikatakan bahwa hubungan
antara konsumen terhadap perusahaan sudah tercipta dengan baik. Dan ketika
hubungan baik tercipta dengan sempurna maka itu berarti kesetiaan konsumen
sudah dibentuk dengan baik pula.
Kotler (2007 : 48) dalam (Sembiring, 2014)
menyatakan ciri-ciri konsumen yang merasa puas sebagai berikut :
1)
Loyal terhadap produk
2)
Adanya komunikasi dari
mulut ke mulut yang bersifat positif
3)
Perusahaan menjadi
pertimbangan utama.
Loyalitas konsumen tidak akan terbentuk jika
konsumen belum melakukan proses pembelihan terlebih dahulu. Konsumen loyal
terbentuk dari kepuasan konsumen terhadap
produk dan pelayanan sehingga konsumen dapat melakukan pembelian terus menerus
pada barang ataupun jasa dan loyalitas konsumen juga berpengaruh pada perilaku
konsumen. Ketika loyalitas konsumen sudah terbentuk maka nantinya akan
menimbulkan banyak manfaat positif bagi perusahaan karena nantinya konsumen
akan membagikan informasi tentang perusahaan kepada konsumen lain atau bakal
konsumen baru untuk perusahaan (word of
mouth).
Dengan informasi yang diberikan konsumen kepada
konsumen lain maka perusahaan akan menjadi pertimbang utama bagi para konsumen
maupun bakal konsumen baru. Selain itu konsumen akan mempertimbangkan jika
ingin beralih kepada kompetitor lainnya dengan kata lain perusahaan menjadi
pertimbangan utama konsumen sebelum pindah kepada kompetitor-kompetitor
lainnya. Loyalitas konsumen memberikan banyak manfaat bagi perusahaan sehingga
dapat dikatakan konsumen merupakan asset jangka panjang bagi perusahaan.
3. Kepuasan
dan Loyalitas Konsumen Dalam Perspektif Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan
kegiatan yang tujuannya yaitu memperkenalkan suatu produk atau merek.
Komunikasi pemasaran adalah proses yang dilakukkan oleh suatu perusahaan untuk
mengkoordinasikan beberapa elemen promosi dalam kegiatan pemasaran yang
nantinya terjalin komunikasi yang baik antara konsumen dan perusahaan (Belch
& Belch, 2004) dalam (Ismail, 2018).
Dalam perspeksif komunikasi pemasaran semakin tinggi komunikasi pemasaran yang
dilakukkan oleh perusahaan maka kepuasan dan loyalitas konsumen juga akan
semakin baik untuk kedepannya.
Dalam perusahaan komunikasi
pemasaran memliki peran penting yakni untuk memberikan informasi, membujuk,
meningkatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan
merk yang dijual seperti yang disampaikan oleh Philip Kotler &Kevin Lane Killer
dalam (Jatmiko, 2014).
Kegiatan konumikasi pemasaran inilah yang nantinya akan membentuk ekuitas merek dan mendorong evektifitas
dan efisiensi penjualan produk. Kegiatan pada komunikasi pemasaran bertujuan
untuk nentinya menciptakan kepuasan konsumen yang pada akhirnya nanti dari
kepuasan konsumen akan timbul loyalitas konsumen. guna menciptakan kesadaran
akan merek dan produk yang mennimbulkan loyalitas konsumen maka dibutuhkan
strategi yang pas agar strategi yang akan digunakan nantinya kaan tepat
sasaran.
Dalam komunikasi pemasaran konsumen merupakan
variable penting dalam perusahaan karena nantinya akan menimbulkan keuntungan
jangka panjang bagi perusahaan. Apabilah langkah-langkah yang ada dalam
komunikasi pemasaran dilakukkan dengan baik maka nantinya akan meningkatkan
kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen nantinya akan menimbulkan loyalitas
konsumen pada perusahaan yang nantinya akan berpengaruh terhadap ekuitas merek
dan repurasi perusahaan.
D.
Hubungan Customer Relationship Management (CRM) Dengan Kepuasan Konsumen
dan Loyalitas Konsumen
Customer relationship management
(CRM) merupakan seperangat alat yang digunakan perusahaan untuk mengintifikasi
konsumen tentang apa yang diperlukan sehingga nantinya perusahaan bisa
memberikan suatu pelayan, produk dan jasa yang akan dibutuhkan konsumen
kedepannya sehingga nantinya bisa menimbulkan efek puas terhadap perusahaan.
Kepuasan konsumen merupakan hal yang harus diperitungkan atau diprioritaskan
oleh perusahaan karena kepuasan konsumen merupakan bentuk dari rasa suka
konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan perusahaan. Untuk itu komunikasi
pemasaran yang digunakan harus tepat karena nantinya yang akan menjadi
keberlangsungan customer relationship management (CRM) dengan memperhatikan
beberapa faktor yaitu:
1)
Customer
Intimacy
Keakraban dengan anggota
perusahaan dapat mengembangkan dan memanagi tentang keinginanan konsumen dan
mampu menerima usulan yang membangun dari konsumen. Customer Intimacy mampu membantu perusahaan dalam memberikan suatu
keputusan terbaik dalam mengembangakan suatu produk dan jasa.Keintiman konsumen
dapat menjadi kunci perusahaan untuk membangun loyalitas dan mempertahankan
konsumen dalam jangka waktu yang panjang.
2)
Customer
Value
Customer
Value atau menciptakan nilai konsumen dengan
melakukan indentifikasi tentang keinginan dan kepuasan konsumen melalui rapat
anggota dan pengambilan keputusan yang sekiranya pas untuk kenyamanan
konsumen..
3)
Customer
Retention
Customer
Retention atau perawatan yang memberikan interaksi
kepada kelompok dengan saling menguntungkan serta memberi interaksi terus
menerus dengan cara memberikan jasa secara optimal serta terus mengoptimalkan
produk dan jasa tersebut, alhasil dapat memberikan umpan balik yang baik dan menimbulkan
kepercayaan. Perawatan konsumen atau Customer
Retention merupakan keyakinan
pembeli terhadap perusahaan, respon perusahaan, perlengkapan yang baik, serta
harga yang sesuai.
Kepuasan konsumen nantinya akan menjadi dasar untuk meningkatkan customer
retention. Konsumen merupakan seorang yang menggunakan ataupun
seseorang yang memanfaatkan produk atau jasa perusahaan sesuai dengan
kebutuhannya. Sehingga nantinya produk atau jasa yang dibeli konsumen akan
berpengaruh berhadap benefit perusahaan. Untuk itu strategi customer relationship management (CRM)
sangat dibutukan untuk membangun loyalitas konsumen pada suatu perusahaan.
Loyalitas
konsumen merupakan perasaan emosional yang timbul dan diberikan konsumen kepada
perusahaan ketika sudah melakukkan pembeliaan produk atau penggunaan jasa dari perusahaan.
Perasaan emosional yang timbul dari perusahaan biasanya bisa berupa rasa puas
dan juga rasa kecewa. Dari kedua perasahaan yang ditimbulkan itulah perusahaan
memperlukan alat bantu berupa strategi customer relationship management.
Strategi customer relationship management
(CRM) dibutuhkan perusahaan untuk mengidentifikasi informasi mengenai apa yang
dibutuhkan oleh konsumen sehingga nantinya kualitas produk, jasa dan pelayanan
akan berpengaruh kepada tingkat kepuasan konsumen. Karena kepuasan konsumen
nantinya juga akan berpengaruh kepada loyalitas konsumen.
Loyalitas konsumen
merupakan asset jangka panjang bagi perusahaan karena konsumen yang sudah loyal
akan kembali lagi untuk melakukan pembilan dan konsumen juga akan
merepresentasikan produk atau jasa perusahaan kepada orang lain. Sehingga
strategi customer relationship management
(CRM) dibutuhkan perusahaan untuk mengidentifikasi informasi tentang konsumen
untuk kepentingan penelitian kebutuhan konsumen yang akan berpotensi pada
kebijakan baru yang akan diberikan oleh perusahaan sebagai pelayanan ataupun
pruduk yang mampu membuat konsumen merasa bahwa kebutuhannya sudah terpenuhi
oleh perusahaan sehingga ketika konsumen sudah merasa kebutuhannya sudah
terpenuhi maka akan timbul rasa puas. Kepuasan konsumen merupakan rasa
emosional yang tumbuh dibenak konsumen yang sudah merasakan produk atau jasa
perusahaan yang dirasa baik. Nantinya persaan puas itulah yang akan menjadikan
konsumen loyal kepada perusahaan dan tidak gampang untuk berpindah ke
perusahaan atau kompetitor lainnya. Loyalitas konsumen juga akan menimbulkan
datangnya calon konsumen baru karna konsumen yang loyal akan membagikan
informasi tentang produk atau jasa perusahaan kepada konsumen lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar